VIDEO PENJELASAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA


Source : Youtube

GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA DAN TEKNOLOGI PENYEMBUHANNYA

Kelainan pada sistem gerak dapat menimbulkan rasa sakit seperti berikut:

1.   Kifosis, yaitu suatu gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang melengkung ke depan sehingga mengakibatkan penderita terlihat bongkok.
2.   Lordosis, yaitu suatu gangguan pada tulang belakang yang melengkung ke belakang sehingga mengakibatkan penderita terlihat bongkok ke belakang.
3.    Skoliosis, yaitu suatu gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang melengkung ke samping baik ke kiri maupun ke kanan.
4. Sublubrikal, yaitu kelainan pada tulang belakang, tepatnya pada bagian leher yang mengakibatkan kepala penderita gangguan tersebut berubah ke kiri atau ke kanan.
(Sarwadi, S.ST & Erfanto Linangkung, 2014: 100)

Kelainan pada tulang meliputi :

1.    Retak Tulang
      Retak tulang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a.       Fraktura sederhana, apabila tulang yang retak tidak sampai melukai otot.
b.      Greenstick (retak tak lengkap), apabila tulang hanya retak dan sebagian tidak sampai memisah.
c.       Fraktura tertutup, apabila tulang yang patah menyebabkan otot terluka, tetapi tidak keluar dari kulit.
d.      Fraktura terbuka, apabila tulang yang patah sampai mencuat keluar kulit.

2.      Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit tulang menjadi rapuh karena kekurangan vitamin D. Penderita gangguan ini memiliki tulang kaki berbentuk X atau O.
3.      Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah kelainan yang disebabkan oleh pengumpulan yang abnormal dari cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga otak sehingga kepala membesar.
4.      Mikrosepalus
      Mikrosepalus adalah kelainan yang disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan tulang tengkorak karena kekurangan zat kapur pada waktu bayi. Hal ini menyebabkan kepala menjadi kecil.
5.      Osteoporosis
      Osteoporosis adalah gangguan tulang karena reabsorpasi bahan tulang terhambat. Hal ini disebabkan oleh kekurangan hormon kelamin pria atau wanita.

Gangguan persendian dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:


1.      Dislokasi
       Dislokasi adalah pergeseran kedudukan sendi karena sobek atau tertariknya ligamen. 

2.      Keseleo
      Keseleo adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau yang tidak biasa dilakukan.
3.      Ankilosis
      Ankilosis adalah keadaan sendi tidak dapat digerakkan.
4.      Artritis
      Artritis atau infeksi sendi, yaitu gangguan sendi karena pera-dangan pada sendi. Artritis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
      a.    Reumatoid, yaitu penyakit kronis pada jaringan penghubung sendi.
 b.   Ostevartritis, yaitu penyakit sendi karena menipisnya tulang rawan.
 c.   Gautartritis, yaitu gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat.

Beberapa gangguan pada otot, antara lain:


1.      Kejang Otot
       Kejang otot adalah gangguan otot karena melakukan aktivitas terus-menerus, sampai akhirnya otot tidak mampu lagi berkontraksi karena kehabisan energi.
2.      Atropi
       Atropi adalah gangguan otot karena otot mengecil sehingga kemampuan untuk berkontraksi hilang.
3.      Hipertropi Hipertropi adalah keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat karena sering dilatih. Hal ini terjadi pada tubuh atlet, misalnya binaragawan, atlet angkat besi, dan atlet sepakbola.
4.      Tetanus
       Tetanus adalah kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
5.      Kaku Leher atau Stiff
       Kaku leher terjadi karena otot leher mengalami peradangan akibat gerakan atau hambatan yang  salah sehingga leher terasa kaku.
6.      Hernia Abdominalis
       Hernia abdominalis adalah sobeknya otot dinding perut yang lemah sehingga usus melorot masuk ke   rongga perut.

 TEKNOLOGI UNTUK MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

1.      Penyembuhan kanker tulang
a.       Kemoterapi, biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga mati dalam prosesnya. Obat dirancang untuk membunuh atau tumbuh dengan cepat membagi sel.
b.      Radioterapi, radioterapi berarti pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif. Sinar X, elektron, dan sinar y (gamma), terbanyak digunakan dalam pengobatan kanker disamping partikel lain.
c.       Pembedahan
d.      Amputasi
e.       Menggunakan metode teknik baru limb salvage, dimana teknik terapi baru ini telah dikembangkan di hampir semua pusat penyembuhan kanker di seluruh dunia. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang yang terkena.
2.      Penggantian sendi
Dapat dilakukan dengan cara metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam. Boggol sendi diganti dengan logam campuran(misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk plietilena(missal plastic) yang kerapatannya tinggi. Kemudian, kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal metakrital berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
3.      Penanggulangan kaki O
Yaitu dengan pemakaian sepatu khusus untuk menormalkan kembali dan sepatu tersebut harus selalu dipakai.
4.      Penaggulangan Skoliosis Kongenitalis
Skoliosis Kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung tulang belakang bayi baru lahir. Kelainan ini jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan gangguan pada pembentukan tulang belakang atau peleburan tulang rusuk. Skoliosis bisa menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada anak yang sedang tumbuh, karena itu seringkali dilakukan tindakan pengobatan dengan memasang penyangga (brace)sedini mungkin. Jika keadaan anak semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
5.      Penyembuhan patah tulang
Dilakukan dengan cara :
a.       Pemasangan gips,bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
b.      Pembidaian, benda keras yang ditempatkan didaerah sekeliling tulang yang patah.
c.       Pembedahan internal, pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.
6.      Transplantasi sumsum
Yaitu sumsum merah ditransplantasikan dari satu orang ke orang yang lain. Dalam hal ini diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,karena sumsum sangat lunak.


SISTEM GERAK PADA MANUSIA

System gerak manusia terdiri dari dua unsur yaitu tulang dan otot. Keduanya merupakan organ yang paling banyak mengisi tubuh manusia. Karena strukturnya yang kaku, tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi menopang tubuh dan bagian-bagiannya. Sedangkan otot merupakan alat untuk menggerakan bagian-bagian tubuh seperti sendi, organ tubuh, ataupun khusus untuk memompa jantung. Tulang dan otot memiliki struktur yang saling berhubungan, keduanya memiliki serat kolagen yang merupakan serabut yang sangat kuat.

A.    RANGKA

Gambar 1.1 Rangka Manusia

Skelet atau rangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerakangka.
Kerangka axial (kerangka sumbu) terdiri atas kepala dan badan . Sedangkan kerangka appendikuler terdiri atas anggota gerak dan gelang panggul. 
( Evelyn C. Pearce, 2009: 43)
1.      Rangka Axial
Rangka axial terdiri dari :
a.      Tulang kepala (Tengkorak)
Tulang tengkorak ada 8 buah yang merupakan pelindung otak. Ada dua bagian, yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.
1)      Tengkorak Otak

Gambar 2.2 Tengkorak Otak
Sumber : http://biologilesson.blogspot.co.id/2013/04/tulang-tengkorak.html

            Terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan oleh sutura. Dibagi menjadi :
a)      Kubah tengkorak, masing-masing terdiri dari os frontal yaitu tulang dahi, os padental yaitu tulang ubun-ubun dan os oksipital yaitu kepala belakang.
b)      Dasar tengkorak, terdiri dari os sfenoidal yaitu  tulang yang terletak di tengah dasar tengkorak, dan os etmoidal yang terletak sebelah depan dari os sfenoidal dan di antara lekuk mata.
c)      Samping tengkorak terdiri  dari tulang karang ( skemusa ) yang membentuk rongga telinga; tulang keras ( os petrosum ) yang menjorok ke bagian tulang pipi dan mempunya taju ( prosesus stiloid ); serta bagian mastoid yang terdiri dari tulang dengan lubang-lubang halus berisi udara.
2)      Tengkorak Wajah
Tengkorak wajah ada 14 buah yang dibagi menjadi 2 bagian, bagian hidung dan bagian rahang.
a)      Bagian hidung, di antaranya tulang mata kiri (os lakrimalis), tulang yang membentuk batang hidung sebelah atas (os nasal), tulang karang hidung yang terletak dalam rongga hidung (os kanka nasal), dan sekat rongga hidung (septum nasi).
b)      Bagian rahang, terdiri dari tulang rahang atas (os maksilaris) di bawahnya terdapat taju tempat melekatnya tulang gigi (prosessus alveolaris), tulang pipi kanan dan kiri(os zigomatikum), tulang langit kiri dan kanan (os palatum), tulang rahang bawah kanan dan kiri (os mandibularis), dan tulang lidah (hioid).
b.      Tulang Dada dan Tulang Iga
Tulang dada ada 25 buah, yaitu merupakan susunan tulang yang melindungi rongga dada. Terdiri dari 3 bagian, tulang dada(sternum) sebanyak 1 buah, tulang iga(kosta) ada 12 pasang, dan tulang vertebrata toraklis ada 12 ruas.
1)      Tulang Dada (Sternum)
Tulang ini membentuk tonggak thorak dengan bentuk gepeng dan melebar yang terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a)      Manubrium sterni merupakan bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan tulang selangka dan tulang iga;
b)      Korpus sterni merupakan bagian terbesar dari tulang dada dan membentuk persendian dengan tulang iga;
c)      Prosesus xipoid bagian ujung dari tulang dada.
2)      Tulang Iga
Tulang iga jumlahnya ada 12 pasang atau 24 buah kiri dan kanan . Secara umum dibagi menjadi 3 yaitu:
a)      Iga sejati (os kosta vera) sebanyak 7 pasang;
b)      Iga tak sejati (os kosta spuria) sebanyak 3 pasang;
c)      Iga melayang (os kosta fluitantes) sebanyak 2 pasang.

Gambar 1.3 Tulang Iga

c.       Vertebrata Toraklis

Gambar 1.4 Vertebrata toraklis
Vertebrata toraklis terdiri dari 12 ruas, terdiri dari badan ruas dan lengkung ruas.
1)      Badan ruas merupakan bagian yang terbesar dengan bentuk tebal dan kuat. Masing-masing vertebrata servikalis atau biasa disebut tulang leher terdiri dari 7 ruas. Vertebrata toraklis yang sering disebut tulang punggung terdiri atas 17 ruas. Vertebrata lumbalis atau tulang punggung terdiri dari 5 ruas. Vertebrata sakralis atau tulang selangkang terdiri dari 5 ruas, dan Vertebrata koksigialis atau tulang ekor terdiri dari 4 ruas.
2)      Lengkung Kolumna vertebralis merupakan tulang yang melingkari dan melindungi ruas tulang belakang. Fungsinya sebagai penopang badan yang kokoh sekaligus bekerja sebagai penjaga dengan perantaraan tulang rawan cakram intervertebralis yang lengkungnya memberi flesibilitas untuk membengkok tanpa patah.
2.      Rangka Appendikuler
Rangka appendicular terdiri dari :
a.      Tulang Pelvis atau Gelang Panggul
Tulang pelvis merupakan penghubung antara badan dengan rongga bawah, yaitu tulang sakrum dan koksigeus yang bersendi satu dengan yang lain pada simfisis pubis. Pelvis terbagi menjadi dua bagian, yaitu pelvis mayor (Panggul besar) dan pelvis minor(Panggul kecil).

b.      Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang ini membentuk kerangka lengan atas, terdiri 64 buah :
1)      Gelang bahu merupakan persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Terdiri dari tulang belikat (scapula) dan tulang selangka (klavikula).
2)      Tulang pangkal lengan (humerus) merupakan tulang yang melekat pada bahu.
3)      Ulna dan radius (lengan bawah) tulang lengan bawah mempunyai
persendian dengan tulang ulna yang posisinya sejajar dengan jari kelingking. Sedangkan persendian dengan tangan terjadi antar tulang radius dengan tulang-tulang pergelangan tangan.
4)      Karpitalia yaitu tulang yang terdiri dari 8 tulang. Tersusun dalam 2 baris, masing-masing bagian proksimal dan bagian distal.
5)      Metakarpitalia yaitu tulang yang terdiri dari tulang pipa pendek sebanyak 5 buah, di mana setiap batang memiliki  dua ujung yang bersendi dengan tulang karpatalia dan dengan falangus atau tulang jari. Tulang jari yaitu tulang yang terdiri dari tulang pipa pendek. Jumlah tulang ini ada 14 buah, dibentuk 5 bagian tulang yang behubungan dengan metakarpitalia perantaraan sendi.
c.       Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang anggota gerak ini ada 62 buah dan dikaitkan tubuh dengan perantaraan tulang panggul. Terdiri dari 31 pasang tulang pangkal paha (koksa), tulang paha (femur), tulang kering (tibia),  tulang betis (fibula), tempurung lutut (patella), pangkal kaki (tarsalia), telapak kaki (metatarsalia), dan tulang ruas jari kaki (falang).
B.     TULANG
Tulang dibentuk oleh jaringan utama yang terdiri dari kalsium dan sifatnya kaku.
1.   Tipe Tulang
Berdasarkan struktur di dalamnya, tulang dibedakan menjadi dua bagian yaitu tulang rawan dan tulang keras.
a.      Tulang Rawan
Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lebih lunak.Biasanya terdapat pada bayi dan bagian-bagian tertentu kerangka manusia.
b.      Tulang Keras
Tulang keras merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunannya terdiri dari sedikit sel dan matriksnya diperkuat dengan zat kapur sehingga kuat dank eras. Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang yang terdiri dari dua macam, yaitu sumsum kering dan sumsum merah. Berdasarkan strukturnya tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak (padat) dan tulang spons.
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi :
a.      Tulang Pipih
Bagian dalamnya berisi sumsum merah yang berfungsi dalam pembentukan darah merah.
b.      Tulang Pipa
Bagian dalamnya berisi sumsum kering karena banyak mengandung lemak.
c.       Tulang Tak Beraturan
Bagian dalamnya berisi sumsum merah yang berfungsi dalam pembentukan darah merah.

2.      Fungsi Tulang
Tulang mempunyai banyak fungsi meliputi :
a.       Penunjang. Tulang menyediakan suatu kerangka bagi tempat penempelan otot dan jaringan lain.
b.      Perlindungan. Tulang-tulang seperti tengkorak dan tulang sangkar rusuk melindungi organ-organ dalam dari luka-luka.
c.       Pergerakan. Tulang memungkinkan pergerakan tubuh dan berfungsi sebagai tuas dan titik penempelan otot.
d.      Penyimpanan mineral. Tulang berfungsi sebagai gudang kalsium dan fosfor, mineral yang penting bagi kegiatan sel di seluruh tubuh.
e.       Produksi sel darah. Produksi sel darah atau hematopoiesis terjadi di sumsum tulang yang berada di dalam rongga tulang tertentu.
f.       Penyimpanan energi. Lipida (lemak) yang disimpan di dalam sel-sel adiposa di sumsum kuning bertindak sebagai gudang energi.
(Phillip E. Pack. Ph.D, 2007: 60-61)
3.   Proses Pembentukan Tulang
Proses pertama disebut osifikasi intermembran, terjadi ketika membrane menyerabut digantikan oleh jaringan tulang. Proses ini, hanya terjadi pada tulang pipih tertentu, diringkas dalam dua langkah dasar:
a.    Tulang spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membranyang disebbut pusat osifikasi.
b.   Sumsum tulang merah terbentuk di dalam jaringan tulang spons, diikuti oleh pembentukan tulang padat di luarnya.
Proses osifikasi kedua, disebut osifikasi endokondrium, terjadi ketika tulang rawan hialin digantikan oleh jaringan tulang. Proses ini, yang terjadi pada sebagian besar tulang tubuh, mengikuti langkah-langkah berikut ini:
a.    Pada pusat osifikasi primer, di pusat model tulang rawan, tulang rawan hialin pecah, membentuk rongga.
b.   Kuncup periosteum yang terdiri atas osteoblas, osteoklas, sumsum merah, saraf, serta pembulu darah limfa, memasuki rongga. Osteoblas menghasilkan jaringan tulang spons.
c.    Rongga medulla terbentuk ketika osteoklas memecahkan jaringan tulang spons yang baru terbentuk. Rongga medula semakin membesar saat rongga tersebut mengikuti penyebaran pusat osifikasi primer ke bagian ujung tulang.
d.   Jaringan tulang padat menggantikan jaringan tulang rawan di bagian luar tulang.
e.    Di dalam tulang panjang, pusat osifikasi sekunder terbentuk di epifisis.
f.    Tulang rawan persendian dibentuk dari tulang rawan yang tersisa di luar epifisis.
g.   Lempeng epifisis dibentuk dari tulang rawan yang tersisa di antara pusat perkembangan osifikasi primer dan sekunder yang membesar.
(Phillip E. Pack. Ph.D, 2007: 63-64)
C.    PERSENDIAN
Persendian merupakan pertemuan dua buah atau beberapa tulang kerangka. Suatu persendian terjadi saat permukaan dua tulang yang memungkinkan adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya.
1.      Tipe Persendian
Menurut strukturnya, sendi bisa dibedakan menjadi:
a.       Persendian fibrosa
Yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan ikat fibrosa.
b.      Persendian kartilago
Yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan ikat kartilago.
c.       Persendian sinoval
Yaitu persendian yang memiliki rongga sendi dan dierkokoh dengan jaringan ikat kapsul serta ligamen artikular khusus yang membungkusnya.
Menurut fungsinya, sendi dibedakan menjadi:
a.       Sendi sinartosis  (sendi mati)
Dalam sendi ini kedua ujung tulang dihubungkan dengan jaringat ikat fibrosa atau kartilago yang pada akhirnya mengalami penulangan  dan tidak memungkinkan adanya gerak.
b.      Sendi amfiartosis atau sendi  dengan pergerakan terbatas
Sendi yang dihubungkan melalui tulang rawan sehingga memungkinkan sedikit gerak akibat elastisitas tulang rawan. Contohnya: tulang rusuk dengan tulang dada.
c.       Sendi diartosis atau sendi yang bergerak dengan bebas, sering disebut sinoval
Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial. Hubungan antar tulang ini memungkinkan tejadinya gerak karena ujung-ujung tulang terdapat lapisan tulang rawan hyalin, yang dilumasi dengan cairan
Synovial.
d.      Sendi engsel
Sendi ini terdiri dari sebuah tulang yang masuk pada permukaan konkaf tulang kedua sehingga memungkinkan gerakan satu arah. Sendi ini terdapat pada sendi lutut, dan siku.
e.       Sendi  sferoidal
Sendi ini terdiri dari sebuah tulang yang masuk ke dalam rongga berbentuk cangkur pada tulang lain. Contohnya: sendi panggul dan bahu.
f.       Sendi kisar
Sendi kisar yaitu tulang berbentuk kerucut yang masuk pada cekungan tulang kedua dan dapat berputar ke semua arah. Contoh: tulang atlas dan persendian bagian kepala.

g.      Sendi kondiloid
Sendi ini memungkinkan gerakan kedua arah di sudut kanan setiap tulang. Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang karpal.
h.      Sendi pelana

Sendi pelana yaitu permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi, dan konkaf di sisi lain. Sehingga, tulang yang masuk seperti 2 pelana yang saling menyatu. Satu satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan meta karpal pada ibu jari.
i.        Sendi peluru
Sendi peluru adalah  salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang lainnya. Persendian semacam ini disebut sendi nonaksia. Contoh: sendi antara tulang lengan dengan tulang bahu, atau tulang paha dengan tulang panggul.
D.    OTOT
Otot merupakan sebuah jaringan yang memilki tugasb berkontraksi, yaitu menggerakan bagian tubuh. Baik yang disadari maupun yang tidak disadari.
Secara garis besar otot dibagi menjadi tiga golongan yang memiliki  kemampuan berbeda yaitu :
1.      Otot rangka (otot lurik)
Otot rangka memperlihatkan semua otot otot yang garis tengahnya berkisar 10 sampai 80 mikron. Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka dan dapat bergerak secara aktif , sehingga dapat menggerakkan bagian bagian kerangka dalam suatu letak tertentu .Otot ini berfungsi untuk menggerakkan seluruh tubuh kita . 

2.      Otot  polos
Disebut otot polos karena protoplasmanya licin dan tidak memiliki garis garis melintang. Otot ini strukturnya berbentuk serabut panjang seperti kumparan dengan ujung runcing dan inti berjumlah 1 terletak di tengah atau berbentuk seperti butiran beras.  Kontraksi otot ini tidak menurut kehendak atau di luar kendali sistem saraf pusat . gerakan lambat , ritmis, dan tidak mudah lelah
 
3.      Otot jantung
Otot jantung memiliki gambaran mikroskopis mirip dengan otot lurik , bergaris melintang. Otot ini memiliki miofibril khas yang mengandung filament aktin dan miofin yang terdapat pada otot rangka . selama proses kontraksi , filamen filament ini saling bertautan dan mengadakan slialing satu sama lain dengan cara yang sama dengan otot lurik , dan memiliki satu ini di tengah .
E.     MACAM-MACAM GERAK
1.      Fleksi yaitu gerakan memperkecil sudut antara dua tulang seperti menekuk siku, meneluk lutut, atau menekuk torso ke arah samping.
2.      Ekstensi, yaitu gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang.
3.      Abduksi, yaitu gerakanbagian tubuh yang menjauhi garis tengah tubuh seperti gerakan jari tangan dan jari kaki.
4.      Aduksi, yaitu gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau gerakan ini merupakan kebalikan abduksi.
5.      Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral. Seperti gerakan yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke belakang dan kedepan.
6.      Sirkumduksi, adalah kombinasi dari gerakan angular dan berputar untuk membentuk ruang berbentuk kerucut, seperti mengayungkan lengan berbentuk putaran.
7.      Inversi, adalah gerakan sendi pergelangan kaki memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam.  
8.      Eversi, adalah kebalikan dan inversi yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke luar. 
9.      Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh seperti menonjolkan rahan bawah ke depan aau membusungkan dada.
10.  Depresi adalah menggerakan suatu strukutr ke arah luar seperti saat membuka mulut.
11.  Rotraksi, adalah seperti menarik bagian tubuh ke belakang
12.  Elevasi, adalah pergerakan struktur ke arah superior seperti saat mengatupkan mulut.